Total Tayangan Halaman








Sabtu, 14 Januari 2012

WISATA ALAM CURUG CIMAHI

Perjalanan wisata  dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, dapat kita rasakan ketika berada di kawasan wisata curug cimahi. Pesona estetika yang diperlihatkan alam sungguh lukisan indah hasil karya Sang Pencipta.
Ketika  perjalanan menuju wisata ini, sesekali kami melewati jalanan yang menanjak curam.  Udara dingin pun menyergap sesampainya kami di kawasan objek wisata Curug Cimahi. Jalan menuju wisata ini sangat mudah karena posisinya di pinggir jalan Cimahi-Lembang. Tepatnya terletak di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua atau berjarak kurang lebih 10 kilometer dari kota Cimahi ke arah Lembang atau 20 km (sekitar 1 jam) dari kota Bandung.
Pada pukul 08.45 kami telah sampai  di  Kawasan Curug Cimahi. Setelah memarkirkan mobilnya, supir menurunkan kami. Suasana masih belum terlihat ramai, hanya beberapa mobil dan sepeda motor terparkir berurutan di sana. Di setiap sisi terdapat warung-warung kecil penjual makanan berjajar melinkari parkiran.
Saya bergegas mendekati pintu penjualan tiket, membayar uang masuk sebesar Rp.10.000,00. Kemudian saya melihat ratusan anak tangga menurun dan memulai wisata alam ini dengan semangat.
Sembari menghitung anak tangga, sesekali saya berhenti dan menikmati pemandangan yang disuguhkan alam. Dinding batu yang alami, pohonan rindang dan udara segar dan sejuk  mengiringi setiap langkah ketika menuruni anak tangga.  Meski terasa lelah menuruni anak tangga sebanyak 561 namun rasa lelah itu dibayar lunas ketika sekilas terlihat curug yang mengalirkan air deras dari ketinggian 90 meter. Tak terasa semakin dekat saya dengan Air terjun Curug Cimahi. Mata saya seperti tersihir dengan pemandangan yang saya lihat.
Dari jarak yang cukup jauh suara gemuruh air terjun yang deras, sudah terdengar. Seperti menggoda saya untuk melangkah dan mendekatinya. Dengan sigap saya melepaskan sepatu dan menyimpanya di sebuah batu yang besar. berjalan melewati anak tangga yang terakhir. Saya berdiri di antara batu berlumut hijau dengan air sejuk setinggi mata kaki terasa sejuk dan dingin yang mencucuk. Di tambah percikan air, dari air terjun yang segar memang wisata alam yang mengasikan.
Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Saya duduk bersila di atas batu besar sembari menghadap ke arah air terjun, merasakan Suara alam dan desiran angin yang menambah kesejukkan.
Tidak jauh dari situ, saya memperhatikan rumput yang menempel pada dinding batu, bergerak seolah menari dengan lincahnya bersama tiupan angin. Mengikuti irama dari deburan suara air deras yang bergemuruh. Pohon–pohon besar  sekitar kawasan wisata terlihat  diam tak bergerak dan menjadi saksi bisu atas indahnya alam.
Sekitar pukul 10.00, kawasan itu sudah terlihat ramai oleh pengunjung. Kebanyakan dari mereka duduk di atas batu besar, menikmati air segar dan dingin dari curug  atau sekedar cuci tangan, membasuh kaki, atau pun mandi. Selain itu tidak sedikit dari mereka yang berfoto-foto ria.
“udaranya segar, suasanyanya enak” menurut Luni, 17 tahun  salah satu pengunjung wisata sembari duduk berlipat di atas batu besar. “ pemandanganya indah, hijau dan udaranya menyegarkan fikiran sehingga cocok untuk refresing dari pekerjaan” timpal Ramlan, 20 tahun. Menurut pasangan kekasih ini hal yang membuat mereka menyukai tempat wisata ini adalah suasana dan pemandangan alamnya yang sangat mempesona, sehingga pesona Curug Cimahi tidak pudar meski untuk kesekian kali mengunjunginya.
Yoyo Mulyadi, seorang petugas wisata yang bertanggung jawab terhadap keamanan tempat ini mengatakan bahwa “kebanyakan pengunjung yang terluka karna terpeleset di anak tangga dan ada juga yang pingsan, saya bertugas membantu pengunjung yang terluka, ada yang di papah ke atas, di gotong bahkan ada pula yang di bawa ke rumah sakit” menurut bapak 45 tahun yang sudah empat bulan bekerja di wisata Curug Cimahi. Dan menurutnya pula bahwa wisata ini dibuka setiap hari, pada pukul 07.00 sampai 05.30.
Wisata yang dikembangkan perum perhutani Jabar-Banten ini lebih ramai sebelum terjadi longsor. “kalau dulu harga tiketnya Rp.4.000,00 namun sekarang Rp.10.000,00” kata ibu ati (36) sembari memasak mie instan yang telah dipesan pelanggannya. Dengan harga yang baru itu fasilitas yang tawarkan  juga semakin banyak terdapat selter, mushola, toilet,parkiran dan ada juga warung. Menurut Ati mitos di Curug Cimahi itu apabila pengunjung membawa pasangan maka akan beranjut ke pelaminan. Percaya tidak percaya namun itulah mitosnya bahkan ati mendengar dari sepasang pengunjung yang telah mempunyai anak, dan pengunjung tersebut dulu ketika pacaran sempat berwisata ke Curug Cimahi.
Saat perjalanan pulang, banyak monyet-monyet bergelantungan di anak tangga. Sesekali ada pengunjung yang takut dan menjerit saat melihat monyet itu. ada pula kawanan yang mengikuti salah satu pengunjung dan meminta makanan yang sedang dimakannya. Kaki yang gemetar setelah sampai ke tempat parkiran. Dan membuat saya berhenti sejenak untuk duduk di kursi yang berada di dekat parkirannya.
Jam menunjukan pukul 12.15 terasa begitu panas. Saya pun bergegas menuju mobil sewaan bersama teman-teman yang lainya. Di dalam mobil kami bertukar cerita sembari sesekali tertawa bersama-sama. Pengalaman yang sangat indah dan tak akan pernah terlupakan di Curug Cimahi.

Like the Post? Do share with your Friends.

1 komentar:

IconIconIconFollow Me on Pinterest

Blogroll